- Tidak ada
makanan lain yang lebih sulit dicerna daripada susu
- Kasein,
yang membentuk kira-kira 80% dari proteinyang terdapat dalam susu,
langsung menggumpal menjadi satu begitu memasuki lambung sehingga menjadi
sangat sulit dicerna
- Komponen
susu yang dijual di toko telah dihomogenisasi dan mengasilkan radikal
bebas
- Susu yang
dipasteurisasi tidak mengandung enzim-enzim yang berharga, lemaknya telah
teroksidasi dan kualitas proteinnya berubah akibat suhu yang tinggi
- Susu yang
mengandung banyak zat lemak teroksidasi mengacaukan lingkungan dalam usus,
meningkatkan jumlah bakteri jahat, dan menghancurkan keseimbangan flora
bakteri dalam usus
- Jika wanita
hamil minum susu, anak-anak mereka cenderung lebih mudah terjangkit
dermatitis atopik, yaitu radang kulit parah
- Minum susu
terlalu banyak sebenarnya menyebabkan osteoporosis
Kesalahan yang sering terlihat pada makanan rumah sakit
adalah SUSU. Nutrisi utama yang ditemukan dalam susu adalah protein, lemak,
glukosa, kalsium, dan vitamin. Susu memang sangat populer karena mengandung
banyak kalsium dan dianggap dapat mencegas osteoporosis.
Namun sesungguhnya,
tidak ada makanan lain yang lebih sulit dicerna daripada susu. Karena susu
adalah zat yang encer, sebagian orang meminumnya bagaikan air saat mereka haus.
ini sebuah kesalahan besar. Kasein, yang membentuk kira-kira 80% dari
proteinyang terdapat dalam susu, langsung menggumpal menjadi satu begitu
memasuki lambung sehingga menjadi sangat sulit dicerna. Terlebih lagi, dalam
susu yang dijual di toko, komponen tersebut telah dihomogenisasi. Homogenisasi
berarti meratakan kadar lemak dalam susu dengan cara mengaduknya. Homogenisasi
adalah hal yang buruk karena saat susu diaduk, udara ikut tercampur di dalamnya
dan mengubah komponen lemak dalam susu itu menjadi lemak teroksidasi -yaitu
lemak dalam keadaan oksidasi lanjut. Dengan kata lain, susu homogen
menghasilkan radikal bebas dan memberikan pengaruh yang sangat buru bagi tubuh.
Susu yang mengandung lemak teroksidasi kemudian
dipasteurisasi dalam suhu tinggi di atas 100oC. Enzim sangatlah sensitif terhadap
panas, dan mulai hancur pada sushu 93,3oC. Dengan kata lain, susu yang dijual
di toko bukan saja tidak mengansung enzim-enzim yang berharga, lemaknya juga
telah teroksidasi, dan kualitas proteinnya berubah akibat suhu yang tinggi.
Dapat dikatakan, susu adalah jenis makanan yang
terburuk. Malah, jika Anda memberikan susu yang dijual di toko kepada
anak sapi dan bukan susu yang datang langsung dari induk sapi, anak sapi itu
akan mati dalam empat atau lima hari. Hidup tidak dapat ditopang dengan makanan
yang tidak mengandung enzim.
Pada umumnya, dipercaya bahwa kalsium dalam susu
lebih mudah diserap daripada kalsium dalam makanan-makanan lainseperti ikan
kecil, tetapi hal ini tidak sepenuhnya benar. Kadar kalsium dalam darah manusia
biasanya terppatok pada 9-10mg. Namun, saat minum susu, konsentrasi kalsium
dalam darah Anda tiba-tiba meningkat. Walaupun sepintas lalu hal ini mungkin
terlihat seperti banyak kalsium telah terserap, peningkatan jumlah kalsium
dalam darah ini memiliki sisi buruk. Ketika konsentrasi kalsium dalam darah
tiba-tiba meningkat, tubuh berusaha untuk mengembalikan keadaan abnormal ini
menjadi normal kembali dengan membuang kalsium dari ginjal melalui urine.
dengan kata lain, jika Anda mencoba minum susu dengan harapan mendapatkan
kalsium, hasilnya sungguh ironis, yaitu menurunkan
jumlah kalsium dalam tubuh Anda secara KESELURUHAN.
Sebaliknya, ikan-ikan kecil dan rumput laut, yang selam
berabad-abad dimakan oleh bangsa Jepang dan pada awalnya dianggap rendah
kalsium, mengadung kalsium yang tidak terlalu cepat diserap yang meningkatkan
jumlah konsentrasi kalsium dalam darah.
Sumber : The
Miracle of Enzyme By Hiromi Shinya, MD